Di Jepang, hantu kepala ini ada dua jenis. Yaitu Rokuro Kubi dan Nuke Kubi (apa ada hubungannya dengan kubi-kubi di Naruto ya :-?)
Rokuro kubi, yang berleher panjang dan mampu memanjangkan lehernya sepanjang jalan kenangan (tsaaahhhh) tetapi kepalanya tidak terpisah dengan badannya, dan Nuke kubi, hantu wanita yang bisa melepaskan kepala dari tubuhnya. Satu-satunya ciri nukekubi adalah adanya garis merah di lehernya yang merupakan tempat terlepasnya kepalanya, dan nukekubi sering menyembunyikan tanda ini.
Rukero Kubi |
Nuke Kubi |
Persamaan dari hantu kepala tsb
2. Kebanyakan, asal muasal hantu kepala terbang ini bukanlah hantu beneran atau siluman. Tetapi wujud aslinya memang manusia biasa akan tetapi mereka belajar ilmu hitam (sihir) yang biasanya untuk mendapatkan kecantikan, awet muda/kehidupan abadi, atau kekayaan atau kesaktian lainnya dengan konsekwensi, iblis yang mengikat perjanjian dengan mereka meminta darah untuk menambah kekuatannya. Jadilah setiap malam kepala mereka melayang untuk mencari mangsa. Kebanyakan dari hantu kepala ini lebih menyukai darah bayi. baik bayi yang masih didalam kandungan, atau yang sudah lahir ataupun yang baru meninggal. Atau darah persalinan ibu yang baru melahirkan.
Tapi tak jarang juga, mereka menghisap darah orang dewasa seperti dilakukan oleh Nuke Kubi, walau Nuke Kubi lebih suka menghisap darah orang yang baru meninggal (mayat) daripada orang hidup.
3. kepala mereka mampu terbang dengan tali perut terurai-urai. Darah yang menitik dari tali perut mereka dipercayai berbisa dan akan menyebabkan kudis kepada mereka yang terkena.Hantu ini terbang berupa kepala dan organ bagian dalam seperti usus, paru-paru, jantung yang ikut terbang bersama kepala. Kebanyakan, hantu kepala terbang ini adalah wanita, tetapi Nuke Kubi di Jepang dan palasik di Sumatera barat ada juga yang laki-laki. Leak juga ada yang laki-laki walau lebih banyak yang perempuannya. Malahan palasik di sumatera Barat lebih banyak laki-laki daripada perempuan.
4. Cara membunuh hantu kepala terbang ini hampir serupa satu sama lainnya. Yaitu, dengan mencegah kepala terbang ini untuk kembali bersatu dengan tubuhnya sampai matahari terbit yang katanya bisa membuat mereka mati terbakar atau dengan menyembunyikan tubuh mereka sehingga mereka melemah dan akhirnya mati. Di Filipina, tubuh Manananggal ini ditaburi garam atau bawang putih sehingga saat kepalanya kembali, ia tidak akan bisa menyatukan kepalanya dengan tubuhnya karena sudah ditaburi garam, dan akhirnya ia akan mati. Sedangkan untuk Manananggal bisa dihindari dengan pisau belati, cuka, cahaya, rempah-rempah, dan ekor ikan pari (yang kadang-kadang dibuat menjadi cambuk)
5. Hantu kepala ini ada kemiripan dengan vampir, yaitu suka menghisap darah (walau kebanyakan menghisap darah ibu lagi mengandung, darah persalinan, darah bayi/janin baik dalam keadaan hidup atau mati), mempunyai taring (ada juga lidah yang panjang), takut / tidak suka dengan bawang putih, dan mati terbakar karena cahaya matahari.
6. Dan yang kasihannya, biasanya keturunan mereka ikut terkena kutukan dari ilmu hitam yang dituntut oleh orangtua atau nenek moyangnya. Penurunan ilmu keketurunan ini, bisa terjadi secara otomatis (turun begitu saja yang biasanya ke salah satu anaknya setelah orangtuanya yang punya ilmu meninggal) atau secara disengaja, yaitu sipemilik ilmu HARUS mewariskan ilmu tersebut kesalah satu keturunannya sebelum ia meninggal.
Jadinya, keturunan dari orang yang menuntut ilmu hitam ini tak jarang tidak mengetahui dimalam hari mereka bisa berubah menjadi setan pemangsa darah. Karena mereka sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada diri mereka, karena iblis yang mengikat perjanjian tersebutlah yang merasuk dan mengendalikan kepala mereka untuk mencari mangsa. Adapun mereka mengetahui bahwa ilmu itu turun kepada mereka, tetapi mereka tidak berdaya untuk menghentikan iblis yang mengikuti orangtua atau nenek moyang mereka untuk tetap memakai tubuh mereka untuk mencari darah. Walau ada juga yang dengan senang hati mewarisi dan memakai kekuatan hitam warisan dari orangtua atau nenek moyang mereka untuk keuntungan pribadi mereka.
Karena Mia berasal dari Sumatera Barat, jadi Mia ada beberapa cerita mengenai Palasik yang sangat terkenal di Sumatera Barat (walau tidak semua orang disini tahu betul tentang hal tsb, hanya sekedar tahu nama saja).
PALASIK
Mia sendiri, lumayan banyak tahu cerita-cerita tentang palasik ini, karena tante Mia sendiri pernah menjadi korban dihisap oleh palasik saat beliau masih berumur 4 bulan, dan papa mia sendiri pernah bertemu dengan keturunan palasik ini (dan ga cuma papa aja yang tahu, bisa dibilang semua masyarakat disana tahu kalau orang tersebut keturunan palasik) tapi entah kenapa orang-orang pada biarin aja. Karena takut mungkin ya :-/
Kalau dijaman sekarang ini, mungkin akan dirasa aneh (Mia sendiri aja merasa aneh dan bisa dibilang ga gitu percaya) kalau palasik itu ada. Walau lumayan banyak orang-orang dahulu (orang2 se-angkatan nenek dan orangtua *jiaahh,,, angkatan*) punya cerita mereka sendiri soal palasik tersebut, dan bahkan, masih ada keluarga keturunan palasik yang tinggal dikota tersebut (yang entah mereka masih mewarisi kutukan tersebut atau tidak). karena konon katanya hanya satu anak saja mewarisi kutukan palasik tersebut dan anak lainnya tidak. Tapi ada juga yang mengatakan, palasik ini hanya diturunkan kepada anak laki-laki saja. Tapi toh, orang yang 'tersangka' sebagai palasik yang sempat menghisap darah tante mia adalah seorang nenek-nenek :-/
1. Pada malam hari, orang berilmu palasik ini akan memisahkan kepalanya dari badannya (tanpa ia sadari ataupun disadari. Tapi biasanya disaat ia sedang tidur). Palasik kuduang ini kadang tidak hanya memisahkan kepala saja, tapi ada juga yang memisah sampai setengah badan atasnya. yang tertinggal hanya badan bagian bawah saja. (Penggalan di Malaysia juga banyak jenis yang memisahkan diri sampai setengah badan ini). Tapi adakalanya badannya aja yang berjalan mencari makan. Palasik yang memisahkan kepala dengan badannya inilah dinamakan palasik kuduang (kuduang artinya terpisah atau terpotong)
2. Di siang hari ia berwujud manusia biasa. Tapi ia bisa menghisap darah bayi yang berada tidak jauh darinya hanya melalui tatapan saja (dan biasanya mulutnya bergerak2 seperti orang lagi menyedot sesuatu dengan mata menatap kearah tu bayi terus). Katanya, dengan tatapan tersebut, iblis yang mengiringi orang berilmu palasik tersebut menghisap darah si anak sehingga si anak langsung jatuh sakit.
Kepercayaan lainnya menyebutkan seorang bayi bisa jatuh sakit, hanya dengan tatapan palasik saja. Jika tidak segera diobati, tak tertutup kemungkinan anak tersebut meninggal dunia. Diyakini juga, ketika anak tersebut meninggal dunia, dan kemudian dikubur, palasik akan mencuri anak tersebut untuk disantap (kok jadi keingat sama sup janin di cina ya, bedanya yang makan orang normal yang meyakini sup dari janin perempuan tsb bisa memberikan vitalitas dan meningkatkan stamina seks. Manusia memang aneh2 aja. ga orang biasa, ga orang berilmu hitam, doyan makan bayi, naudzubillah mindzalik -_____-')
Dan bayi yang terkena 'tatapan' palasik ini tidak akan bisa diobati oleh dokter maupun orang pintar/dukun lainnya. Yang bisa mengobati anak tersebut hanyalah orang palasik juga (bisa dengan bukan palasik yang sama yang menyebabkan sakit). Biasanya, bayi yang terkena tatapan palasik ini jika tidak segera diobati maka akan meninggal dalam jangka waktu 1 bulan karena si anak mencret-mencret hebat (mencretnya ga biasa, katanya mencretnya nyemprot pupnya sangat deras dan banyak. Tidak spt penyakit mencret yang lazimnya), tubuhnya mengkerut dan berkeriput karena dehidrasi dan demam tinggi.
Untuk menghindari bayi sakit dari tatapan palasik ini, ada kepercayaan masyarakat Minangkabau menyebutkan, jika seorang kita bertemu dengan palasik, sebaiknya jangan dijauhi, tetapi didekati, kemudian meraih tangan palasik itu dengan mengatakan "Ini cucumu atau ini anakmu". Walau misalnya kita berbohong, akan tetapi entah kenapa iblis yang mengikuti orang tersebut tidak akan memangsa bayi tersebut. Karena didalam perjanjian, iblis tersebut tidak akan memangsa keturunan atau yang masih ada hubungan keluarga dengan orang yang membuat perjanjian ilmu tersebut.
Tante Mia sendiri, waktu umur 4 bulan pernah terkena tatapan palasik ini disaat nenek dan kakek jalan-jalan keluar daerah yang bernama Ipuah. Di saat mereka mau pulang, kata nenek Mia yang dikala itu masih muda, memang ada seorang nenek2 paruh baya yang melihat terus ke arah tante Mia yang berada didalam gendongan kakek dikala itu. Kata nenek Mia, tu nenek2 keliatan seperti menyedot2 sesuatu gitu gerakan bibirnya sambil terus menatap tante Mia lekat2. Nenek waktu itu ga tau apa2 tentang palasik, makanya hanya merasa aneh aja tapi tidak mikir macam2. Hanya perasaan ngerasa aneh dan ga enak aja, kata beliau. Lalu beliau mengajak kakek Mia pergi dari sana dan pulang ke rumah kami, di Bukittinggi.
3 jam setelah itu, tiba-tiba tante Mia menangis keras, ga bisa ditenangkan. Tau-taunya mencret-mencret hebat. Ga beberapa lama, langsung panas tinggi. Hari itu juga dibawa ke dokter. Tapi selama 15 hari, tidak ada perubahan apa-apa. Padahal udah beberapa kali bolak balik ke dokter tapi kondisi tante justru tambah parah dan kulitnya mulai berkerut dan berkeriput. Tubuhnya yang semula montok khas bayi menjadi kuruuuuuuussss banget.
Trus ada tetangga yang udah tua mengatakan, kayaknya tante mia terkena palasik. Hanya orang palasik juga yang bisa mengobatinya. Lalu beliau kasih tau tempat tinggal palasik yang ga gitu jauh dari sana (dan orang-orang sana pada banyak yang tau kalau orang itu palasik, tapi ga berani mengganggu keluarga tersebut untuk hengkang dari sana. Mungkin karena takut entah karena perjanjian orang-orang tua sebelum mereka dengan palasik tersebut, jika warga tidak mengganggu dia, maka dia tidak boleh mengganggu warga setempat. Entahlah, yang pasti, keluarga palasik tersebut tinggal disana tanpa ada gangguan warga tetapi yang pasti dijauhi). Nenek Mia yang ga gitu percaya sama hal gituan, jadinya ga gitu digubris perkataan tetangga kami itu.
Lalu tante Mia dibawa ke orang pintar disana yang biasa mengobati penyakit yang aneh-aneh. Tapi orang pintar tersebut bilang ga bisa mengobati tante Mia, karena sakitnya kena palasik. Dan memang hanya palasik juga yang bisa mengobatinya.
Akhirnya, nenek dan kakek pergi ke tempat orang palasik yang di rekomendasikan oleh tetangga tadi (ya elah,,, kayak paan aja pake rekomendasi). Tapi tentu saja tante ga dibawa. Kalo dibawa, malah dimakan sama tu palasik. Dan untung aja, orang palasik tersebut baik. Di saat mengutarakan maksud kedatangan nenek Mia kesana, bahwanya tante Mia sakit terkena palasik di Ipuah, orang tersebut langsung ngerti. Lalu dia cuma kasih air minum botol yang sudah ia bacakan ke nenek. Lalu diminumkan ke tante Mia yang kala itu kata si nenek udah hampir sekarat (saking lemahnya kondisi tante waktu itu, sampe ga kuat nangis. Dah kayak hampir meninggal gitu karena mencret terus). Alhamdulillah, besoknya mencret tante langsung hilang. Dan akhirnya berangsur-angsur sembuh dan sehat seperti sediakala.
Memang aneh ceritanya :-/
Ada lagi cerita mengenai palasik ini dari papa. Cuma ga ada sih kejadian aneh kayak si tante. Hanya di daerah papa waktu kecil dulu, ada keluarga palasik yang tinggal disana. Dan masyarakat juga tau tapi ya itu, dibiarin aja ga diganggu. Katanya sih, kepala rumah tangga tersebut yang palasik dan dikarenakan diturunkan dari neneknya dan sialnya, kutukan tersebut diturunkan ke si bapak tersebut. Dan bapak itu sendiri orangnya baik, suka menolong, cuma ia dan keluarga karena malu masyarakat tau ia dari keturunan palasik dan ia sendiripun palasik, jadinya ia jarang berbaur dengan masyarakat. Walau istrinya suka ikut pengajian disana. Dan sampai sekarang, keturunan orang tersebut masih ada hidup disana (di Aur), salah satu anak perempuannya malah pemilik salah satu madrasah. Tapi ga tau ke anak yang mana kutukan tersebut diturunkan. Dan hal tersebut hanya diketahui oleh orang-orang tua angkatan papa saja. Generasi-generasi sekarang ga gitu tau mengenai keluarga tersebut kecuali dikasih tau sama orang asli sana.
Makanya orang-orang asli sana, ga boleh anak-anaknya nikah dengan keluarga tersebut. Takut anak cucu mereka yang sial diwarisi kutukan tersebut. Jadinya keluarga tersebut menikah dengan orang yang bukan berasal dari Bukittinggi karena tidak tahu asal usul keluarga mereka. Serem tapi kasihan juga ya. Kesalahan nenek moyang tapi anak cucu yang menanggung akibatnya.
Tapi ada juga kepercayaan lain mengatakan, kutukan tersebut hanya bisa diturunkan sampai 7 keturunan saja. kalo udah keturunan ke 8, kutukan palasik tersebut musnah dengan sendirinya. Makanya sekarang-sekarang ini keberadaan palasik semakin sedikit, tidak sebanyak zaman dahulu. Bisa jadi karena sudah sampai di keturunan ke 8 dan dijaman sekarang, ga ada lagi yang berminat untuk belajar ilmu tersebut (walo masih ada aja manusia menuntut ilmu hitam jenis lain dengan pesugihan atau pengorbanan yang lain~~)
Trus, ada juga cerita lainnya. Tapi di alami oleh orang kampung nenek Mia (waktu itu nenek Mia masih kecil). Ceritanya, ada seorang bapak-bapak kaya, menikah ke 5x nya (jaman dahulu, orang banyak bini biasanya orang dari keluarga terpandang terutama yang bergelar Datuk. Semakin tinggi pangkat dan kekayaan datuk tersebut, semakin banyak bininya. Karena memiliki banyak istri adalah kebanggaan dan prestise tersendiri dari datuk tersebut. Memalukan jika seorang datuk terutama datuk yang memimpin suku paling terbesar di daerahnya, memiliki sedikit istri. Dan wanita yang jadi bininya merupakan kebanggaan tersendiri dan bisa mengangkat harkat martabat keluarganya bahwa ia istri seorang datuk walau istri yang kesekiannya. makanya ga jarang banyak orangtua si gadis sendiri memberikan anak gadisnya untuk dinikahkan oleh si datuk tersebut. Bahkan kadang saking banyaknya istri para datuk tersebut, sampai ga hapal malah ga tahu dengan anaknya sendiri. Paraaahhh~~ walau ga semua datuk seperti itu. Kadang ada juga datuk yang hanya mau menikah dengan satu istri aja walau orangtuanya dari datuk tersebut maksa-maksa anaknya untuk menikah lagi. Tergantung bagaimana sifat masing-masing datuk tersebut. tapi biasanya kebiasaan datuk memiliki banyak istri ini terjadi disaat jaman penjajahan. Selain datuk, tuan tanah atau saudagar-saudagar kaya yang punya banyak istri walau tidak sebanyak datuk)
Balik ke cerita. Bapak-bapak ini karena kaya, maka ia punya istri 5 orang. Dan istri mudanya ini ternyata seorang palasik. Ia tahunya disaat udah beberapa bulan menikah dengan istri mudanya. Dan di saat tengah malam, si bapak ini terbangun dari tidurnya dan didapatinya istrinya badan atas istrinya sudah tidak ada. Mia ga tau reaksi si bapak ini, karena ga ada diceritanya (yang pasti jejeritan dah trus pingsan. serem gitu~~). Yang pasti, pas paginya, istrinya balik normal seperti biasanya dan istrinya sendiri kayaknya ga tau apa yang terjadi pada tubuhnya (entah pura2 ga tau. ga tau deh).
Si bapak ini ga terima setelah mengetahui jatidiri istrinya itu palasik dan ia ketakutan. Lalu ia memberitahu kepada bapak-bapak warga disana apa yang terjadi pada istrinya, bahwasanya istrinya tersebut palasik. Lalu seorang warga menyarankan, disaat tubuh istrinya tersebut terpisah, maka masukkan semacam ijuk sapu kedalam bagian tubuhnya yang tertinggal. Lalu dikerjakanlah saran tersebut ketika ia mendapati sebagian tubuh atas istrinya menghilang lagi.
Dipagi harinya, tubuh tersebut lengkap kembali. Lalu istrinya mengeluh, perutnya sakit seperti ada yang menusuk2. Tetapi ia tidak tahu bahwa sakit perutnya itu karena suaminya memasukkan beberapa ijuk tersebut didalam perutnya. Tidak lama setelah itu, istrinya itu meninggal.
Dan kemarin baca2 dikaskus, tentang Kuyang di Kalimantan (sama dengan Palasik). Salah satu komentator disana bercerita, pernah tempatnya digegerkan dengan penemuan hantu kepala yang tersangkut rambutnya di duri yang sengaja diletakkan oleh masyarakat yang diresahkan oleh penampakan kuyang didaerah tersebut. Dan lebih mengejutkannya, hantu kepala tersebut adalah salah satu orang terkaya dan terkenal di daerah tersebut. Orangnya malu setengah mati karena ketahuan oleh masyarakat dan masyarakat pun kaget ga nyangka, kalo pak Haji tersebut adalah Kuyang yang ternyata diturunkan oleh orangtuanya. Weww..~~