Tuan Tanjarmahei Purba
Tambak lahir kira-kira tahun 1856 putera Raja Dolog Silou Tuan Lurni dengan puteri Raja Raya.
Ibunya meninggal sewaktu beliau berusia 10 tahun. Lima tahun kemudian ayahnya
juga menyusul karena menderita sakit dan sempat berobat ke Batu Palit daerah
Serdang dan meninggal di sana. Jenazahnya kemudian dibawa ke Dolog Silou untuk
dimakamkan di pekuburan keluarga kerajaan di Pamatang Dolog Silou. Setelah
ayahnya wafat, karena Tuan Tanjarmahei masih kecil maka tampuk kekuasaan
sementara dipangku abangnya yang tertua lain ibu bernama Tuan Dormagaja yang
berkedudukan di Dolog Maraja, Dolog Silou.
Setelah usia cukup, tahta kerajaan kemudian
diserahkan pada Tuan Tanjarmahei yang disahkan oleh para pembesar Kerajaan
Dolog Silou yaitu Tuan Bandar Hanopan, Tuan Dolog Saribu, Tuan Sinasih, dan
Tuan Dolog Mariring. Keempat
pembesar ini disebut dengan "Basikah Na Ompat" (Tiang Yang Empat).
Waktu ekspedisi Belanda keempat tahun 1889/1892 ke daerah Simalungun Atas,
ekspedisi ini sezaman dengan perlawanan Tuan Rondahaim Saragih Garingging. Tuan
Tanjarmahei juga ikut berperang mempertahankan negerinya dari penjajahan
Belanda. Pada masa itu meletus pertempuran di Raja Payung dekat Dolog Maraja,
berkat bantuan Tuan Siriaria dan Tuan Dolog Saribu tentara Belanda berhasil
dipukul mundur.
Pada tahun 1912 almarhum jatuh dari kudanya
saat bertugas ke Saribu Dolog. Sejak itu tugas kerajaan dikendalikan oleh anaknya,
Tuan Ragaim. Namun, ia belum bisa diangkat sebagai raja karena ayahnya masih
hidup. Dan pada tahun yang sama jalan provinsi Bangun Purba-Saribu Dolog
dibuka, Tuan Tanjarmahei tidak ingin jalan dibangun melalui ibukota Kerajaan
Dolog Silou, karena mengingat strategi perjuangan yang mereka lakukan saat itu.
Namun jika ditinjau kondisi dewasa ini, ketiadaan jalan tersebut sangat
merugikan masyarakat setempat. Maka 5 tahun kemudian, kantor kerajaan
dipindahkan ke Barubei sekitar 15 km dari ibukota Kerajaan. Pada tanggal 3 Juni
1923, Tuan Tanjarmahei wafat dan meninggalkan 12 orang putera dan 18 orang
puteri.
Adapun
putera-puteri beliau adalah:
1. Tuan
Huala, ibunya bermarga Saragih dari Purba Saribu. Ia memiliki 5 orang isteri,
masing-masing bernama Maranta boru Saragih dari Raja Dolog, Dormalonim boru
Saragih dari Mariah Dolog, Tagan boru Sipayung dari Sipolin, Ragi boru Saragih,
dan Ikim boru Saragih.
2. Panak
Boru Ronggailim, kawin dengan Torialam Sipayung.
3. Panak
Boru Tomuraja, kawin dengan Rajamian Damanik.
4. Panak
Boru Montainim, kawin dengan Tolap Barus.
5. Panak
Boru Linggainim kawin dengan Bintala Barus.
6. Tuan
Ragaim, ibunya bernama Bungalain boru Saragih Garingging puteri Raja Raya, Tuan
Rondahaim.
7. Tuan
Rajabulan yang menjabat sebagai Tuan Anggi Dolog Silou, berkedudukan di Dolog
Mariah. Ia memiliki 2 orang isteri yaitu Joim boru Saragih dan Lemma boru
Damanik.
8. Panak
Boru Torlimma, kawin dengan Sakka Barus.
9. Tuan
Jaumbang alias Parajamonang, berkedudukan di Dolog Matondang. Ia memiliki 3
orang isteri, masing-masing bernama Rahinim boru Saragih, Garanim boru Saragih,
dan Saim boru Sipayung.
10. Tuan
Jamti menjadi Parbapaan Urung Silou yang menguasai daerah Cingkes dan
sekitarnya. Ia kawin dengan Rami boru Saragih puteri Tuan Dolog Saribu.
11. Tuan
Jalodung menjadi Pangulu Bandar Tongah. Ia kawin dengan Bungauhur boru
Sipayung.
12. Panak
Boru Totap, kawin dengan Jarama Saragih.
13. Panak
Boru Morgainim, kawin dengan Pingas SIpayung.
14. Tuan
Jamala, kawin dengan Raminim boru Saragih.
15. Panak
Boru Monta, kawin dengan Pingas Sipayung.
16. Tuan
Rahali menjadi Pangulu Dolog Marawa. Ia kawin dengan Boru Damanik (belum
diketahui namanya).
17. Tuan
Rajawan alias Parajabonar menjadi Pangulu Barubei. Ia memiliki 2 orang isteri,
yaitu Ambat boru Saragih dan Tormainim boru Saragih.
18. Panak Boru
Sampei, kawin dengan Pamuruk di Saran Padang.
19. Tuan
Tampei alias Pajalitar, kawin dengan Torman.
20. Tuan
Tariatas alias Pajatimor, kawin dengan Ramonah boru Saragih.
21. Panak
Boru Ratanim, kawin dengan Dahot Sipayung.
22. Panak
Boru Tormauhur, kawin dengan Jomat Sipayung.
23. Panak
Boru Konta alias Lintainim, kawin dengan Jorlim Saragih.
24. Panak
Boru Mintalonim, kawin dengan Kantur Saragih.
25. Panak
Boru Rumanta.
26. Panak
Boru Goluh, kawin dengan Malu Damanik.
27. Panak
Boru Topa, kawin dengan Taboh Saragih.
28. Tuan
Ihutraja, kawin dengan Pindah boru Saragih.
29. Panak
Boru Korainim, kawin dengan Jamalim Sipayung dan Janakkih Damanik.
30. Panak
Boru Rapindah, kawin dengan Raidup Saragih.
~Selesai~ Oleh: Masrul Purba Sidasuha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar