Kamis, 22 Desember 2016

BIOGRAFI SINGKAT TUAN TANJARMAHEI PURBA TAMBAK: SIMALUNGUN




Tuan Tanjarmahei Purba Tambak lahir kira-kira tahun 1856 putera Raja Dolog Silou Tuan Lurni dengan puteri Raja Raya. Ibunya meninggal sewaktu beliau berusia 10 tahun. Lima tahun kemudian ayahnya juga menyusul karena menderita sakit dan sempat berobat ke Batu Palit daerah Serdang dan meninggal di sana. Jenazahnya kemudian dibawa ke Dolog Silou untuk dimakamkan di pekuburan keluarga kerajaan di Pamatang Dolog Silou. Setelah ayahnya wafat, karena Tuan Tanjarmahei masih kecil maka tampuk kekuasaan sementara dipangku abangnya yang tertua lain ibu bernama Tuan Dormagaja yang berkedudukan di Dolog Maraja, Dolog Silou.
Setelah usia cukup, tahta kerajaan kemudian diserahkan pada Tuan Tanjarmahei yang disahkan oleh para pembesar Kerajaan Dolog Silou yaitu Tuan Bandar Hanopan, Tuan Dolog Saribu, Tuan Sinasih, dan Tuan Dolog Mariring. Keempat pembesar ini disebut dengan "Basikah Na Ompat" (Tiang Yang Empat). Waktu ekspedisi Belanda keempat tahun 1889/1892 ke daerah Simalungun Atas, ekspedisi ini sezaman dengan perlawanan Tuan Rondahaim Saragih Garingging. Tuan Tanjarmahei juga ikut berperang mempertahankan negerinya dari penjajahan Belanda. Pada masa itu meletus pertempuran di Raja Payung dekat Dolog Maraja, berkat bantuan Tuan Siriaria dan Tuan Dolog Saribu tentara Belanda berhasil dipukul mundur.
Pada tahun 1912 almarhum jatuh dari kudanya saat bertugas ke Saribu Dolog. Sejak itu tugas kerajaan dikendalikan oleh anaknya, Tuan Ragaim. Namun, ia belum bisa diangkat sebagai raja karena ayahnya masih hidup. Dan pada tahun yang sama jalan provinsi Bangun Purba-Saribu Dolog dibuka, Tuan Tanjarmahei tidak ingin jalan dibangun melalui ibukota Kerajaan Dolog Silou, karena mengingat strategi perjuangan yang mereka lakukan saat itu. Namun jika ditinjau kondisi dewasa ini, ketiadaan jalan tersebut sangat merugikan masyarakat setempat. Maka 5 tahun kemudian, kantor kerajaan dipindahkan ke Barubei sekitar 15 km dari ibukota Kerajaan. Pada tanggal 3 Juni 1923, Tuan Tanjarmahei wafat dan meninggalkan 12 orang putera dan 18 orang puteri.
Adapun putera-puteri beliau adalah:
1. Tuan Huala, ibunya bermarga Saragih dari Purba Saribu. Ia memiliki 5 orang isteri, masing-masing bernama Maranta boru Saragih dari Raja Dolog, Dormalonim boru Saragih dari Mariah Dolog, Tagan boru Sipayung dari Sipolin, Ragi boru Saragih, dan Ikim boru Saragih.
2. Panak Boru Ronggailim, kawin dengan Torialam Sipayung.
3. Panak Boru Tomuraja, kawin dengan Rajamian Damanik.
4. Panak Boru Montainim, kawin dengan Tolap Barus.
5. Panak Boru Linggainim kawin dengan Bintala Barus.
6. Tuan Ragaim, ibunya bernama Bungalain boru Saragih Garingging puteri Raja Raya, Tuan Rondahaim.
7. Tuan Rajabulan yang menjabat sebagai Tuan Anggi Dolog Silou, berkedudukan di Dolog Mariah. Ia memiliki 2 orang isteri yaitu Joim boru Saragih dan Lemma boru Damanik.
8. Panak Boru Torlimma, kawin dengan Sakka Barus.
9. Tuan Jaumbang alias Parajamonang, berkedudukan di Dolog Matondang. Ia memiliki 3 orang isteri, masing-masing bernama Rahinim boru Saragih, Garanim boru Saragih, dan Saim boru Sipayung.
10. Tuan Jamti menjadi Parbapaan Urung Silou yang menguasai daerah Cingkes dan sekitarnya. Ia kawin dengan Rami boru Saragih puteri Tuan Dolog Saribu.
11. Tuan Jalodung menjadi Pangulu Bandar Tongah. Ia kawin dengan Bungauhur boru Sipayung.
12. Panak Boru Totap, kawin dengan Jarama Saragih.
13. Panak Boru Morgainim, kawin dengan Pingas SIpayung.
14. Tuan Jamala, kawin dengan Raminim boru Saragih.
15. Panak Boru Monta, kawin dengan Pingas Sipayung.
16. Tuan Rahali menjadi Pangulu Dolog Marawa. Ia kawin dengan Boru Damanik (belum diketahui namanya).
17. Tuan Rajawan alias Parajabonar menjadi Pangulu Barubei. Ia memiliki 2 orang isteri, yaitu Ambat boru Saragih dan Tormainim boru Saragih.
18. Panak Boru Sampei, kawin dengan Pamuruk di Saran Padang.
19. Tuan Tampei alias Pajalitar, kawin dengan Torman.
20. Tuan Tariatas alias Pajatimor, kawin dengan Ramonah boru Saragih.
21. Panak Boru Ratanim, kawin dengan Dahot Sipayung.
22. Panak Boru Tormauhur, kawin dengan Jomat Sipayung.
23. Panak Boru Konta alias Lintainim, kawin dengan Jorlim Saragih.
24. Panak Boru Mintalonim, kawin dengan Kantur Saragih.
25. Panak Boru Rumanta.
26. Panak Boru Goluh, kawin dengan Malu Damanik.
27. Panak Boru Topa, kawin dengan Taboh Saragih.
28. Tuan Ihutraja, kawin dengan Pindah boru Saragih.
29. Panak Boru Korainim, kawin dengan Jamalim Sipayung dan Janakkih Damanik.
30. Panak Boru Rapindah, kawin dengan Raidup Saragih.


~Selesai~ Oleh: Masrul Purba Sidasuha

Tidak ada komentar:

Barus 1000 tahu yang lalu

PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN TUGU RAJA TOGA LAUT PARDEDE DI LUMBAN JABI-JABI - BALIGE

Setelah terbentuknya panitia pembangunan Tugu Raja Toga Laut Pardede di Jakarta oleh beberapa keturunan Raja toga Laut Pardede yang berdomisili di jakarta sekitarnya (sejabodetabek)
maka diputuskanlah agar semua keturunan Raja Toga Laut Pardede ikut serta dalam Napak tilas show force keliling kota Balige pada tanggal 18 Agustus 2007, dengan rute dimulai Losmen Toga Laut Tawar, Tugu Naga Baling, Makam Raja Bona Ni Onan Pardede & Raja Paindoan Pardede dan ber akhir di Lumban Jabi-jabi / Tugu Raja Toga Laut Pardede, yang kemudian dengan kata-kata sambutan, oleh Tokoh-tokoh Sonak malela dll.